Menginap di Digital Airport: Pengalaman Unik dan Desain Futuristik !!


Halo teman-teman!

Baru-baru ini aku baru saja kembali dari pengalaman menginap di salah satu hotel capsule, namanya Digital Airport yang terletak di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Aku akan meriview-nya nanti dibawah namun sebelumnya aku ingin membagikan dulu pengalaman apa yang terjadi hingga membuatku sangat berkesan terhadap hotel ini. Ini merupakan pengalaman pribadi dan riview jujur. Dan semoga bisa menjadi tambahan reference buat kalian yang mungkin sedang mencari hotel transit di bandara.

Sebenarnya, singgah ke Jakarta dari biztrip Bali kemarin tidak ada dalam rencana. Aku seharusnya langsung kembali ke Kota Medan, namun ternyata tiba-tiba ada beberapa nasabah yang harus kutemui. Tiket Jakarta-Medan yang kubeli juga pagi hari, jadi aku memutuskan untuk tetap stay dan mencari hotel di Bandara saja agar tak perlu memikirkan masalah commuting pagi harinya. Ada beberapa pilihan hotel yang tersedia mulai dari T1-T3 CGK, namun pilihanku jatuh pada Digital Airport karena satu-satunya capsule hotel dan paling affordable.

Aku melakukan pemesanan melalui aplikasi tiketdotcom, tapi sayangnya entah apa yang ada dalam fikiranku saat itu, aku melakukan kesalahan pemesanan tanggal. Aku justru memesan ditanggal check-out. Aku berdiri di depan mas resepsionis dengan khidmat sambil dia mencari kode booking yang well tidak akan pernah ditemukan sih, sampai akhirnya kami menyadari bahwa aku melakukan kesalahan tanggal pemesanan. Perasaanku saat itu hanya bisa pasrah namun sedikit kesal dengan diri yang kurang hati-hati ini. Namun aku memahami hal hal seperti ini memungkinkan sekali terjadi dalam setiap perjalanan. Tak ada untungnya menyalahkan diri sendiri, lebih baik fokus untuk mencari solusinya.

Lalu akupun segera melakukan pengecekan di aplikasi untuk melakukan reschedule atau refund. Tapi turn out fiturnya tak bisa digunakan untuk hotel ini. Aku sudah di level pasrah jika harus menyia-nyia kan pembayaran hotel ini dan harus melakukan pemesanan ulang namun mas mas petugas resepsionisnya yang baik itu mengatakan ada solusi lain. Dan ini bisa menjadi Note untuk diingat teman-teman disini jika mengalami pengalaman serupa. Mas-nya mengatakan jika reschedule dapat tetap bisa dilakukan jika pihak akomodasi menyetujui, dan mas nya yang baik hati itu mengatakan masih ada kamar yang tersedia dan dia akan menyetujui reschedule. Aku diminta untuk mengajukan reschedule secara manual via aplikas dan diizinkan pergi saja karena proses perubahannya membutuhkan waktu 2-3 jam. Aku menitipkan koper dan pergi menyelesaikan pekerjaan.

Lalu kemudian, apakah drama kumbara diatas sudah selesai ? Ternyata belum ferguso ~~

Tiba-tiba saja aku menerima email masuk seperti ini.


Aku shock, dan saat itu perasaanku kesal karena merasa dibohongi oleh pihak akomodasi. Posisiku saat itu sudah di Depok dan koper serta barang-barangku lainnya masih kutitipkan disana. Dengan segenap upaya terakhir, aku coba menghubungi pihak tiket.com untuk menanyakan apa yang terjadi karena sebelumnya pihak akomodasi sudah menyetujui reschedule secara lisan.

Disini aku juga ingin mengapresiasi Tiket.com, how fast they responded me and do the follow up boleh lah dikasi dua jempol. Beberapa kali terkena kondisi tidak terduga selalu solve dengan baik oleh para CSnya. Dan yang paling penting CSnya sangat mudah dijangkau, bisa dari WA, Call Centre atau email, dan semua line sangat cepat responnya.

Ini yang selalu buat aku memilih tiket.com untuk mengurusi perjalanan karena ya itu I feel secure with the Customer Service jika ada kendala. Short story, setelah pihak akomodasi dan tiket.com berkoordinasi ternyata ada kesalahpahaman, dan kemudian reschedule saya pun disetujui.


Hal-hal seperti ini tentu tidak aku harapkan terjadi lagi dimasa depan dan menjadi pelajaran berharga. Namun aku sangat mengapresiasi pihak Digital Airport. One of best hospitality I've had. Bisa saja mereka tidak perduli karena toh memang salahku. Lebih menguntungkan bagi mereka jika aku memesan lagi dan menambah revenue bagi mereaka. But they didnt do dan sebaliknya mereka membantu dengan solusi terbaik. Selain pengalaman hospitality yang baik, tentu saja yang membuat hotel capsule ini menjadi pilihan terbaik untuk menginap di bandara dan terlebih jika kamu adalah solo traveler. Dan yang menjadi concernku adalah yang paling praktis, ga mahal karena hanya akan sebagai numpang tidur selama beberapa jam. Dan yang menjadi hihglightku menginap di Digital airport adalah :

Kebersihan: Skor ⭐️⭐️⭐️⭐️ untuk kebersihan tempat ini. Semuanya terlihat sangat bersih, terutama kamar mandi yang merupakan bagian penting dari sebuah hotel capsule.


Desain: ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ Desain futuristik dari luar hingga dalam kabin memberikan nuansa modern yang sangat menyenangkan. Aku benar-benar suka dengan lampu tidur yanng bisa diganti warnanya sesuai selera.




Harga: Dengan tarif sebesar 276K, Aku merasa bahwa ini adalah harga yang sangat baik untuk fasilitas dan layanan yang diterima, terutama karena aku hanya memerlukan tempat tidur untuk beberapa jam saja.⭐️⭐️⭐️⭐️

Fasilitas: Kamar mandi dilengkapi dengan shampo dan sabun, dan setiap tamu mendapatkan loker dengan handuk dan sandal di dalamnya. Di dalam kabin, terdapat dispenser dan galon air. Wifi juga sangat cepat, dan setiap kabin dilengkapi dengan headset untuk menutup telinga agar tidak terganggu oleh suara dari kabin sebelah.⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

Tapi tentu saja, ada beberapa hal lain yang dapat diperbaiki. Yaitu menambahkan stasiun pengisian daya di dalam kabin. Meskipun ada lubang untuk mengecas, tapi hanya bisa menggunakan kabel yang membuat proses pengisian daya menjadi lambat.

Jadi, kesimpulannya, Digital Airport benar-benar menjadi prioritas utamaku jika suatu saat aku harus transit dengan waktu yang cukup lama di bandara. Aku sangat merekomendasikan capsule hotel ini untuk para solo traveler ataupun siapapun yang membutuhkan penginapan yang nyaman, bersih, dan memiliki staff pelayanan yang luar biasa.

Jangan ragu untuk mencoba pengalaman menginap di Digital Airport jika kalian punya kesempatan. Aku yakin akan tiba saatnya untuk kamu ready fly to the space..✈️

8 Comments

  1. Wao... Kujadi terpikir pas baca setengah bagian awal tulisan ini, salah satu alasan review ini dibuat adalah pasti karena sangat puasnya atau sangat tidak puasnya pada servis yang ditawarkan tempat ini. Dan kayaknya iya😁.

    Pernah juga ngalami salah pesan tiket kereta api di bagian tanggalnya. Kesalahan sendiri memang. Padahal perasaan udah teliti banget pas pencet tombolnya. Pas udah nyampek stasiun, ngantri mau chek in ya kan... Baru nyadar, loh kok tanggalnya besok??? HadeuhπŸ˜…

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah ternyata masih banyak orang baik ya kak meskipun kita berada di airport. Penasaran sama digital airportnya yang memberikan solusi tapi tidak memberatkan konsumen malah bikin konsumen memberikan review yang jujur untuk berbagi kepada orang sekitar.

    Jadi penasaran mau intip informasi juga digital airport di tiket 😁 bisa jadi solusi kalau lagi liburan takut ketinggalan/kejauhan ke bandara. Nginap disini cocok kayaknya

    BalasHapus
  3. Nice experience dan benar-benar jadi reminder buat yg baca. Btw, kak Deby, mau dong dishare juga foto² fasilitas yg ada di dalam dan dalam kamar hasil jepretan saat di lokasi. Mgkn ada. ☺

    BalasHapus
  4. Aku baru tahu kalo di Terminal 2 Soetta ada hotel capsule juga. Biasanya kalo transit sebentar di Soetta, pasti selalu nyari hotel yang dekat airport, bukan di dalam terminal. Next time mungkin aku bisa nyobain nginrp di Digital Airport yak.

    BalasHapus
  5. Macem2 emang bentuk review untuk suatu hal ya, Deb. Termasuk bentuk pelayanan ke customer.
    Semua ada plus minus emang...
    Btw, mana foto2 capsulenya, hihiii

    BalasHapus
  6. Adik aku juga pernah cerita tentang capsule di Soeta ini. Dan review-nya sama dengan Debby. Sangat puas. Jadi kalaupun kemalaman ngga harus ngemper. Ada capsule solusinya.

    BalasHapus
  7. is kalo jadi aku udah panik sih, mana aku orangnya gak berani ngomong. daebak debby keren, yang capsule hotel di Medan aja aku masih maju mundur buat nyoba. bisa jadi referensi nih.

    BalasHapus
  8. Pengalaman yang bener bener ya kak. Mengajarkan buat gak panik, harus hati hati, dan ternyata masih ada orang baik yang mau membantu saat kita kesulitan. Bisa jadi referensi juga nih Digital Airport.

    BalasHapus