[Review] Tabo Cottages, Nyantai di Tanah Toba

Setelah hampir 2 tahun (wah waktu berjalan begitu cepat), senang sekali akhirnya saya bisa kembali lagi ke sebuah destinasi, rumah dari sebuah Legenda Putri Jelmaan Ikan yang terkenal, sebuah daerah wisata yang sudah menjadi maskot di provinsi saya sendiri, Sumatera Utara. Sebuah destinasi yang namanya terdengar hingga penjuru dunia, sebuah daerah yang keeksotisan budayanya tak terbantahkan lagi. Apalagi kalau bukan Tanah Toba. Meski sudah berulang kali, saya tak pernah enggan apalagi bosan untuk lagi dan lagi datang kembali. Karena menurut saya akan selalu ada pengalaman berbeda yang di dapat ketika berkunjung kesini. Tak ada yang menyanggah bahwa sejak dulu Toba selalu punya pesonanya sendiri.


Perjalanan kali ini memang di sunnahkan untuk benar-benar menikmati Danau Toba secara lebih santai bak dipantai. Saya sengaja memilih menginap di Samosir untuk mendapatkan suasana terbaik dalam menikmati Toba. Saya pun memutuskan menginap di salah satu cottages paling favorit di Samosir, kebetulan belum pernah juga saya menginap disini. Saya dan teman juga sengaja untuk tak membuat agenda apapun sedari awal. Tak ada agenda yang dibuat untuk menjelajah Tele, Ambarita, Prapat dan sebagainya.  Dan tak ada juga agenda menari tor tor atau menonton si gale-gale bergoyang. Agenda kali ini hanya satu. Nyantai bak di pantai.


Dan karena perjalanan ini hanya berpusat di penginapan dan sekitarnya, maka tak afdol rasanya jika saya tak menceritakan bagaimana review dan pengalaman selama saya menginap di Cottages yang mendapatkan banyak penilaian bagus di dunia maya ini baik dari para turis lokal maupun turis mancanegara, dan apakah kenyamanan serta hostapilitynya sebaik seperti yang dielu-elukan ? dan bagaimana pengalaman menginap serta hal-hal menarik apa saja yang bisa dilakukan dicottages tanpa perlu kemana-mana ? penasaran kan ? iya dong iya dong ? hahaha *ditampolMassa*


Jadi langsung saja,


Sebut saja namanya Mawar Tabo Cottages. Saya tak tau pasti mengapa namanya Tabo Cottages, dalam Bahasa batak sendiri Tabo berarti enak, apakah ini makna yang dimaksud atau memang nama Tabo hanyalah sebuah plesetan iseng dari kata Toba yang dibuat oleh sang pemilik. Terletak di Desa Tuk tuk, Pulau Samosir. Jika kita datang dari Pelabuhan Ajibata dan merapat di Pelabuhan Tomok, kita hanya memerlukan waktu kurang lebih 15 menit berkendara untuk sampai ke Tabo Cottages, menyusuri jalanan samosir hingga ke Desa Tuk Tuk hingga nantinya kita akan melihat sign name cukup jelas dari penginapan ini. Tapi jika kita dari pelabuhan Tiga Raja, kita bisa langsung memberi tahu petugas kapal bahwa ingin berhenti di Tabo Cottages atau penginapan lainnya dan voilaa…mereka akan mengantarkan langsung sampai di dermaga penginapan. Karena umumnya, penginapan-penginapan di Tuktuk Samosir sudah memiliki dermaga-dermaga kecilnya sendiri tempat untuk menyambut para tamunya.



Saya dan teman kebetulan datang dari Pelabuhan Tiga Raja, begitu sampai kami langsung disambut kolam renang yang dekat sekali dengan danau dan ruang hijau yang luas, asri dan menyenangkan. Beberapa tamu hotel mancanegara terlihat duduk santai di kursi-kursi malas yang banyak tersebar. Begitu menginjakkan kaki, saya yakin bahwa sudah memilih penginapan yang tepat. Saya sudah beberapa kali menginap di Tuk tuk Samosir, tapi kebanyakan penginapan yang saya inapi, tak menyediakan ruang kosong hijau yang cukup luas seperti Tabo. Kebanyakan hanya memaksimalkan tanah untuk membuat kamar sebanyak banyaknya dan memberikan view danau sedekat mungkin sehingga mengekploitasi tanah terdekat dengan danau untuk dijadikan kamar alih alih tempat bersantai bagi pengunjung.


Pemilik Tabo cottages sendiri adalah pasangan suami istri berdarah batak-Jerman, Anton-Annette. Sudah lebih dari 20 tahun sejak kunjungan pertama Annette ke Toba yang membuatnya langsung jatuh cinta dan kemudian memutuskan untuk tinggal, menetap dan membangun usahanya hingga saat ini bersama suaminya bg Anton, yang berdarah batak. Jika kalian menginap disini,  Anna (Nantulang, iya, Anna lebih suka dipanggil Nantulang ketimbang miss/mrs) ataupun bang Anton akan sering berada disekitaran cottages bersama anjing-anjing gemas peliharaan mereka dan menyapa ramah serta mengobrol hangat dengan para tamu cottages. Tidak heran memang jika cottages ini  tak pernah terlihat sepi pengunjung.

Nantulang Ana saat memandikan anjing kesayangannya

Dari dermaga, kami menyusuri kolam renang dan ruang hijau lewat jalan setapak menuju recepsionist.  Suasana lobby receptionist juga menyenangkan dengan desain Interior full of wood memberikan kesan artsy sekaligus menenangkan. Lobby receptionist ini juga menyatu dengan tempat sarapan dan restaurant dengan cukup banyak pilihan spot tempat duduk. Jangan sampai lupa untuk menikmati makan malam di restaurant sambil menikmati live music seru yang selalu hadir setiap malam mulai dari jam 19.00-22.00 WIB. Pada saat kami melakukan check in terlihat beberapa pengunjung mancanegara sedang menyantap makan siang. Proses check in sendiri tidak memakan waktu lama karena kami sudah melakukan reservasi sebelumnya, pastikan untuk melakukan reservasi sebelum kedatangan untuk menghindari tidak tersedianya kamar. Ada beberapa metode pemesanan, seperti melalui situs-situs travel online seperti Traveloka, Agoda dll atau bisa juga dengan menghubungi langsung pihak Tabo Cottages, melalui email atau telepon. Setelah membandingkan dengan tipe kamar yang sama yaitu superior room, ternyata pemesanan langsung melalui pihak Tabo memberikan rate lebih murah. Saya pun langsung melakukan pemesanan dengan pihak Tabo dengan syarat langsung melakukan pembayaran full payment melalui transfer bank.

Saya memilih kamar Deluxe room dengan rate 480k/night include breakfast for 2, dengan view taman kecil didepan kamar. Ada beberapa pilihan tipe kamar yang tersedia seperti Superior, Deluxe, Batak Villa, Junior Suite, VIP Batak Suite, VIP Horas Suite dan Tabo Suite. Semakin bagus view yang didapat, tentu semakin mahal rate/malamnya. Tapi untuk kamar yang saya pilih, saya sudah merasa cukup puas. Kamar dan kamar mandinya cukup luas dan bersih, amnetiesnya juga cukup lengkap, meski tidak ada fasilitas TV atau AC (hanya ada kipas angin) tapi heii jangan sedih karena udara di Samosir masih segar dan cenderung cukup dingin di malam hari jadi tidak memerlukan AC. Sedangkan TV, who’s really need television on holiday ???






Banyak hal yang bisa dilakukan di Tabo cottages, bagi yang suka berenang, bisa memilih kolam renang atau langsung nyemplung ke Danau untuk menikmatin segarnya air Danau Toba. Selain berenang kita juga punya beberapa pilihan untuk bermain dengan air danau Toba, seperti bermain banana boat atau jetski. Akan banyak sekali operator-operator permainan ini yang akan lalu lalang di sekitar penginapan-penginapan di Tuktuk, Samosir ini. Jika mereka lewat dan kamu berminat, kamu bisa memanggil si bapak/abang operator jetski/banana boat untuk melakukan tawar menawar. Jika harganya cocok,,berangkatt !!! Kami sendiri memilih mencoba Jetski dengan harga 150.000 untuk 30 menit mengendarai, selain karena banana boat sudah sering mencoba, jetski sepertinya lebih menantang adrenalin.


Setelah bersenang-senang dengan Jetski, kami memutuskan untuk bersantai-santai di sofa dan kursi-kursi malas yang banyak tersebar. Membawa buku kesukaan dan cemilan favorit pasti akan menjadi perpaduan sangat menyenangkan untuk menghabiskan sisa hari.


Saat ada waktu luang di sore hari, kami juga memutuskan berjalan-jalan sebentar di sekitar Penginapan, ingin melihat suasana di luar pengiapan seperti apa. Menyusuri dengan berjalan kaki, kami menemukan penginapan-penginapan lainnya dan cafΓ©-cafΓ©, bar atau restaurant dan beberapa toko-toko souvenir di pinggir jalan. Banyak juga ternyata bule-bule dan pelancong lain yang menyusuri jalanan seperti kami. Jalanan tuktuk ini mengingatkan saya pada suasana Legian, Bali versi sederhananya. Karena sudah memutuskan untuk makan malam di restaurant Tabo Cottages sambil menikmati live music (konon live music disini disebut istimewa dan sudah cukup terkenal) maka sebelum malam kami sudah kembali lagi ke penginapan. Makan malam di Tabo restaurant tersedia dalam bentuk prasmanan sepuasnya dengan biaya 100K/pax. Makan malam sendiri dimulai dari pukul 19.00-21.00. Makan malam lalu setelahnya dilanjut dengan bersantai sambil menikmati cold beer ditemani beragam music mulai dari pop hingga country music yang dibawakan secara langsung, sungguh adalah liburan yang sebenar-benarnya paling nikmat.


Saat pagi harinya ketika sarapan, kami memilih meja yang langsung menghadap ke danau. Udara pagi yang sangat segar dan hidangan sarapan enak adalah pasangan yang sangat serasi. Pilihan menu sarapannya sendiri cukup bervariasi, dan rasanya juga cukup enak.  Dan oh ya jangan lupa untuk mencoba roti-roti khas Jerman yang tersedia. Karena Anna yang berasal dari Jerman, dia pun mencoba menghadirkan citarasa Jerman di Toba Cottages. Terlihat dari terdapatnya usaha bakery roti-roti khas Jerman yang masih berada di kawasan Tabo Cottages. Konon bakery Anna ini sudah lumayan tersohor dan memiliki pelanggan tetapnya dari berbagai daerah.





So genks, see ?

Meski hanya berada di penginapan, tapi cukup banyak agenda seru yang bisa dilakukan. Secara keseluruhan kami sangat puas dengan pengalaman menginap di Tabo Cottages, Suasana, hospitality, harga, makanan semuanya tidak ada yang mengecewakan. Bisa banget untuk dijadikan pertimbangan untuk kalian yg akan menginap di Samosir nantinya. So ya segini dulu review kali ini genks.. sampai ketemu di review selanjutnya…


nyantaii bak di pantai


TABIQ !!


………………….


Menenangkan pikiran dengan bersantai di pool bed Cottages dengan pemandangan tenangnya Danau Toba sejauh mata memandang sembari ditemani semilir angin sepoi-sepoi tanpa melakukan apapun bahkan bermain gadget adalah salah satu kombinasi terbaik dalam pengalaman perjalanan saya. Sederhana memang, tapi kerap terlewat ketika ambisi untuk mendatangi semua tempat dan berswafoto seringkali tak bisa dielakkan.

0 Comments