Solo Traveling ke Batam, Yay or Nay?

 “kamu mau ngapai ke Batam?”“cewek, ke Batam sendirian, mau jadi apa disana?”

“Di Batam emang bisa apa?”

“Jangan ke Batam, banyak trafiking manusia, Kamu yakin mau kesana?..Entar diculik gimana??”


Pertanyaan diatas adalah sebagian kecil yang akhirnya membuat saya ragu melakukan perjalanan kali ini. Tiket sudah ditangan, hotel sudah di booking, izin permisi dari kantor sudah disetujui.


sumber foto mytrip123.com

Beberapa orang yang tau saya akan ke Batam sepertinya tak habis fikir dengan keputusan yang saya ambil untuk solo travelling ke sana. Walaupun Cuma 3 malam 4 hari sepertinya memilih batam untuk wanita berpegian sendiri ke Batam, bukanlah pilihan bijak menurut mereka. Kata mereka (lagi) bahkan lebih aman kalau memilih Malaysia atau singapura untuk berpegian sendiri.

Saya sebenarnya kurang mengerti mengapa mereka justru lebih mengkhawatirkan saya pergi sendiri ke Batam dibanding ke Singapura atau Malaysia, mungkin karena dulu banyaknya berita tentang perdagangan manusia di Batam, atau bagi wisatawan domestik sendiri batam bukan tempat tujuan wisata seperti Bali, Yogyakarta sehingga untuk wanita berpergian sendiri ke Batam tentu masih terlihat aneh.


Hari kamis malem, perasaan deg degan gak karuan pun muncul, jadi gak ya ? Entar disana mau ngapai? Entar dibawa lari supir taksi gimana? Kalau Batam benar-benar tidak aman untuk wanita bepergian sendiri, gimana ? Batal aja kali ya? Suasana hati gak jelas dan berbagai macam perasaan aneh berseliweran seperti kemungkinan terburuk yang bisa terjadi seperti saya menjadi korban trafiking manusia, yang kemudian di paksa bekerja menjadi TKW di Arab Saudi atau kemungkinan lebih buruk lainnya seperti saya ditemukan oleh para pencari bakat dan diorbitkan menjadi artis Internasional, okay kelihatannya khayalannya semakin mengada-ada. Tapi kemudian akhirnya saya memantapkan hati untuk tetap melakukan perjalanan ini. Saya belum pernah ke Batam, dan saya yakin ini akan jadi perjalanan yang menyenangkan, lalu kenapa saya harus menyia-nyiakan kesempatan ini ?


Begitu landing, dan keluar dari Bandara, memilih taksi sambil memasang muka “saya anak sini, gak bisa ditipu,” saya pun memilih taksi argo, jadi di Batam sendiri sebenarnya terkenal dengan taksi gelap atau taksi berplat hitam yang biasanya bisa mengangkut penumpang hingga 3-4 orang sekaligus dalam satu perjalanan dengan biaya yang lebih murah. Tapi karena saya baru menginjakkan kaki di Batam, sepertinya saya belum berani menggunakan taksi seperti itu, kalau yang naik adalah rampok yang berpura-pura jadi penumpang bakal begimana jadinya coba?

Hotel yang saya pilih adalah hotel budget di kawasan Nagoya, kenapa memilih Nagoya ? Alasannya sederhana Nagoya bisa dibilang sebagai salah satu tujuan wisata di Batam. Salah satu mall besar Batam, Nagoya Hill juga ada disini dan yang paling penting karena kawasan belanja barang-barang KW branded yang tersohor itu juga ada dikawasan ini.


Hari pertama dan kedua, kemana-mana saya masih menggunakan taksi argo dengan asumsi bahwa taksi resmi lebih aman dibanding taksi gelap, tapi dihari ketiga akhirnya saya memberanikan diri untuk memilih taksi gelap. Selain karena pengeluaran sudah di atas perhitungan awal yang diperkirakan, di hari itu juga saya berencana untuk ke banyak tempat, jadi menggunakan taksi argo tentu sangat tidak efektif.


Saya memilih taksi yang sedang mangkal di dekat hotel, setelah melakukan proses tawar menawar yang cukup alot dan menyakinkan diri menggunakan intiusi, kalau si abang supir taksi ini tidak termasuk dalam kalangan supir taksi jahil, saya pun memilih menggunakan jasanya.

Namanya Dodi, dan dia adalah salah satu supir taksi baik yang pernah saya temui. Walaupun dimulai dengan tawar menawar yang cukup panjang, pada akhirnya dia menyetujui dengan harga yang saya ajukan. 250 ribu untuk ke berbagai tempat yang saya sebutkan. Saya mengunjungi beberapa tempat yang menjadi landmark Kota Batam seperti Jembatan Barelang, Bukit “Welcome to Batam”, Pantai Costarina, Muka Kuning, dan seperti rekomendasi bang Dodi untuk membeli oleh-oleh coklat yang lebih murah harganya, dia mengantarkan saya ke Mall Top 100 Lalu dia juga mengantarkan saya kembali ke pertokoan Bumi Indah dan Bussisnes Center yang hari sebelumnya sebenarnya sudah saya jelajahi ,Bang Dodi juga orang yang sangat informatif sekali, dia menunjukkan nama-nama tempat yang kami lewati dan menceritakan banyak hal tentang kota ini.


Menurut saya semesta itu bekerja dengan hebatnya karena saya bisa bertemu dengan bang Dodi yang satu harian itu menjelma menjadi Tour Guide saya dan juga berkenalan dengan beberapa teman baru dari daerah lain yang juga sedang berwisata ke Batam. Mood saya yang awalnya berantakan karena teman yang katanya mau menemani saya membatalkan janjinya akhirnya kembali seperti semula.


Awalnya saya fikir, perjalanan ini akan menjadi perjalanan yang membosankan. Tapi saya salah besar, perjalanan ini justru menjadi perjalanan yang paling sulit saya lupakan. Kenapa ? Karena perjalanan ini mengajarkan saya ilmu peka. Mungkin jika saya tak pergi sendiri, kehadiran bg Dodi dan orang-orang asing lainnya yang membantu saya hanya sekedar orang asing baik yang tak sengaja bertemu, tapi dengan kesendirian yang saya miliki saya menjadi orang yang sangat bersyukur dengan adanya mereka disekitar saya.


Bertemu teman-teman baru seperjalanan, orang-orang lokal yang baik, kejadian tak terduga yang terjadi dan sejuta pengalaman baru yang saya dapatkan dari perjalanan ini cukup cukup cukup membuat saya KETAGIHAN untuk solo travelling lagi. Yap. Saya cukup yakin dengan ini. Kenyataan saya bisa melakukan apapun semaunya, merubah jadwal, perubahan destinasi yang mau dituju tanpa perlu berkompromi sana sini dan tak perlu pusing membagi dua tiga kepala yang berbeda kemauan setiap perjalanan sepertinya adalah alasan yang membuat saya akan ketagihan lagi untuk solo travelling. Tapi ya ini juga tak pakem,, jika memang ada teman yang mau berpergian bersama ya biasanya saya juga akan hayukkkk aja..


Jadi ceritanya gitu,

Dan kalau ada yang nanya ke saya tentang cewe solo travelling ke Batam itu yay or nay…

Dengan yakin saya akan bilang YAY *Lalunyengir*


Buang rasa takutmu jauh-jauh, tetap hati-hati dan mawas diri dengan siapapun atau apapun di sekitar kita,  Go Explore and Build your own experience !!


NB.. Jika ada yang berminat nomor kontak bg dodi dan beberapa tukang ojek langganan saya diseputaran Nagoya, let me know okay..

0 Comments